Sabtu, 17 Juli 2010

Membasmi Tikus

Iiiihh .. keberadaan tikus-tikus yang kian hari kian menggelikan bentuknya itu pasti sangat mengganggu. Baunya pun tak sedap. Ada berbagai cara mengusir tikus (bukan hamster ya).
  1. Memelihara hewan seperti jangkrik, kucing atau ular bisa menjadi salah satu cara. Tapi tentu ada efek samping yang menimbulkan masalah lain.  Jangkrik, diyakini tikus tak suka dengan suara jangkrik. Tapi selain tikus, kuping Anda pun mungkin agak terganggu dengan suara sang jangkrik. Kucing, mungkin efektif untuk tikus-tikus yang berukuran mini. Tapi untuk tikus-tikus raksasa, kucing Anda mungkin akan lari terbirit-birit karena kalah ukuran badan. Ular, mungkin Anda harus meyakinkan diri Anda sendiri terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memelihara hewan pengerat yang satu ini.
  2. Alat pengusir tikus elektrik. Selain harganya mahal, alat ini sudah mulai banyak dikeluhkan karena kurang ampuh.
  3. Minyak mint. Oleskan minyak mint pada selembar karton dan letakkan di tempat-tempat yang biasa dilalui oleh tikus. Tikus tidak suka bau mint.
  4. Racun tikus. Cara ini sangat ampuh. Tapi tikus-tikus yang telah menelan racun seringkali mati di tempat-tempat yang tersembunyi sehingga bangkainya menimbulkan bau yang tak sedap.
  5. Perangkap tikus. Anda dapat memancing tikus untuk masuk ke dalam perangkap Anda dengan meletakkan sepotong daging atau selai kacang/coklat. Pastikan jebakan Anda terpasang dengan tepat agar umpan Anda tak sia-sia.
  6. Kapur barus. Hancurkan kasar kapur barus kemudian sebarkan di tempat-tempat yang biasa dilalui tikus. Cara ini cukup efektif. Murah meriah. Tikus pergi, rumah Anda pun wangi.

Hal penting yang harus diingat adalah jagalah kebersihan. Mari hidup sehat dengan meminimalisir kehadiran tikus-tikus pembawa penyakit itu ke rumah Anda. Semoga bermanfaat! ;)

Sumber: http://tipsrumah.com/

Kamis, 08 Juli 2010

Tips Merawat Bedcover dan Sprei Anda



Berikut langkah-langkahnya :
  1. Cuci sprei bed cover dan cover sprei dengan menggunakan air dingin atau hangat
  2. Jika mencuci bed cover sprei menggunakan mesin cuci pilih putaran normal atau sedang
  3. Jangan mencuci bed cover dan sprei menggunakan pemutih
  4. Jangan merendam sprei bed dan bed cover menggunakan sabun cuci (deterjen) terlalu lama,  sebaiknya tidak direndam
  5. Sprei tidak boleh disikat
  6. Jangan memeras cover sprei terlalu keras
  7. Sprei bedcover tidak boleh dijemur dibawah terik matahari langsung, disaat menjemur sprei bed cover dengan posisi dibalik 
  8. Setrika bed cover sprei dengan panas sedang
Selamat mencoba

Sumber: http://galeridonita.com  

Kamis, 01 Juli 2010

Mengendalikan Rayap dan Semut

BENTUK nya seperti semut, tapi kamu semua lebih mengenalnya sebagai serangga yang merugikan, “memakan” kayu. Rak buku, pintu, meja, semua bisa dimakan nya. Kadang dari luar nampak “aman-aman” saja, namun jika kamu tekan, biasanya langsung “runtuh” alias keropos. Mahluk apa gerangan yang membuat semua hal ini bisa terjadi ? Kamu mungkin pernah mendengar namanya, namun belum pernah melihatnya langsung.

Serangga Rayap ini sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, dikenal juga dengan nama semut putih, beberapa daerah memiliki nama khusus, seperti Ranggas (Jawa tengah/timur), Anai-Anai (Sumatera), Sumpiyuh, Rinyuh (Jawa Barat). Dalam bahasa Inggris Rayap disebut juga Termites, atau White ants (semut putih)

Rayap termasuk kelompok serangga sosial, seperti juga halnya semut dan lebah. Hal yang menarik, rayap tidak bisa hidup sendiri, rayap selalu hidup berkelompok karena dengan cara itulah rayap memperoleh “kebutuhannya” untuk bisa terus hidup. Mereka membangun “rumahnya” hingga ke tempat dia mencari makan berupa “lorong-lorong” panjang dan sempit. Di beberapa daerah rayap membangun rumahnya sedemikian tingginya, uniknya rumah mewah mereka itu di bangun oleh rayap yang ternyata buta lho.

Rayap dan semut adalah satu “keluarga” yaitu Ordo Hymenoptera, namun salah satu perbedaannya adalah Rayap membutuhkan makanan kayu (selulosa) sementara semut memakan semua jenis makanan, dari serat sampai gula. Hal ini lah yang menyebabkan Rayap dianggap hama, karena memakan semua jenis kayu, bahkan rumah dan perabotan kamu yang terbuat dari kayu.

Walaupun semua jenis rayap makan kayu, tapi “cara makan” mereka berbeda-beda, ada yang makan dan sekaligus hidup bersarang di dalam kayu, ada yang membuat rumahnya di tanah, ada yang hanya memakan kayu yang hidup (pohon), ada yang hidupnya membutuhkan banyak air, ada juga yang hidup secara “kering”, dan banyak macam lainnya.

Atas dasar inilah tidak semua Rayap adalah hama bagi manusia. Di Indonesia terdapat lebih dari 200 species, dan “hanya” 20 species yang merupakan hama pemakan kayu dan juga tumbuhan kayu. Walaupun begitu perilaku mereka cukup membuat repot kita.

Beberapa cara untuk dapat “mengendalikan” serangan “tentara rayap” adalah :
  • Singkirkan sisa-sisa tumpukan kayu yang tidak terpakai, pohon-pohon mati, akar, disekitar rumah, karena itu adalah tempat yang cocok buat rayap bersarang.
  • Jika kamu membuat rumah dari kayu, sebisa mungkin hindari kontak langung atara bagian kayu dengan tanah (walaupun rayap tetap bisa membuat “lorong” menuju makanannya, tapi setidaknya kamu akan tau darimana rayap itu datang).
  • Pergunakan kayu yang “anti rayap” seperti jati, atau kayu yang terlah “dilapisi” bahan anti rayap
  • Membangun pondasi yang “kebal” serangan rayap, dengan mencampurnya dengan bahan-bahan anti rayap (banyak dijual di toko bangunan)
  • Menghubungi jasa penanggulangan rayap, yang memiliki banyak metode pengendalian hama rayap ini.
Bagaimanapun sebenarnya rayap adalah salah satu mahluk yang membantu proses siklus alami. Tidak seperti halnya mahluk hidup lain (termasuk manusia), rayap memiliki kemampuan “mencerna” selulosa. Namun karena manusia juga membutuhkan kayu sebagai salah satu penyokong kehidupannya, maka yang terjadi adalah rayap dan manusia saling “berebut”.

Sumber:  http://b0cah.org