Sabtu, 21 November 2009

Happy Birthday Gift Card


As a mother, I always tried to give the best thing to my kids. Not like when they are still babies, they are teenagers now. I can not choose clothes, shoes, or accessories for them anymore. They want to buy those things by themselves. And they have their favorite site to buy all things they need online, shop.com. It’s not just their favorite; actually, since they ask me to visit this site, it becomes my favorite, too.


I planned to buy some thing from this site as a birthday gift to my youngest daughter, and I think the Gift Card from Nordstorm will be good for her. By giving her a gift card, they can use it for buying everything they want. I remember when I bought a pink skirt for her. She just put it on her wardrobe and never wore it even once. I don’t want to make the same mistake. Please don’t tell her about this gift card yet, this would be a big surprise for her!

Minggu, 08 November 2009

Jangan Asal Sembarang Minimalis



Selama ini yang kita tahu cuma pengen rumah bergaya minimalis. Padahal, minimalis itu bukan semata-mata gaya arsitektur, lho. Untuk pengaplikasiannya harus diikuti dengan gaya hidup yang sesuai.

Selama ini kita cuma sering mendengar soal gaya arsitektur atau desain interior minimalis. Bahkan tak sedikit yang menyukai dan akhirnya mengaplikasikannya di rumah.Tapi tahu ga sih, ternyata yang disebut minimalis itu bukan sekadar gaya arsitektur atau interior, lho. Untuk mengaplikasikannya harus diikuti gaya hidup serupa.

Andra Matin, dari Andramatin Architects, mengatakan bahwa gaya minimalis mengacu pada gaya hidup. Gaya bangunan minimalis sendiri sebenarnya terinspirasi oleh gaya hidup Zen, dari Jepang. Zen, kata Andra Matin, beranggapan semakin sedikit benda yang digunakan atau dimiliki, semakin tenanglah hidup seseorang. Itu sebabnya gaya desain minimalis, sedikit sekali bermain warna. Pada penataan interior juga sesedikit mungkin menggunakan furnitur.

Pada ruang keluarga misalnya, kata Andra, tidak perlu menggunakan banyak kursi atau sofa. Bahkan kalau perlu cukup dengan menggelar karpet dan beberapa bantal sebagai alas duduk. Begitu pula dengan kamar tidur, kalau memang ingin disebut minimalis, gunakan saja futon, seperti di Jepang. Dengan demikian, begitu tidak digunakan, gulung dan simpan futon. Ruangan pun bisa digunakan untuk keperluan lain. Intinya, kata Andra lagi, semakin sedikit barang yang kita punya atau gunakan, semakin minimalislah kita.

Selama ini, orang hanya menganggap minimalis sebagai tren. Padahal gaya hiduplah yang menentukan akan seperti apa gaya bangunan dan penataan rumah kita. "Kalau gaya hidupnya tidak minimalis, pasti tidak akan nyaman dengan gaya minimalis. Jadi, jangan asal minimalis, sesuaikan juga dengan gaya hidup kita," ujar Andra.

oleh: Anissa Q. Aini
www.ideaonline.co.id

Senin, 02 November 2009

Pilih Kasur Sesuai Usia

Kasur masa kini didesain menurut usia dan masalah tulang pemakai.

Sampai kini kasur kapuk masih terbilang paling banyak dipakai di Indonesia, karena lebih alami dan harganya terjangkau. Masalahnya selain gampang kempis sehingga hams rutin dijemur atau ditambah isinya agar tetap empuk, kapuk juga tidak cocok bagi penderita alergi pernapasan.

Karena itu orang pun beralih ke kasur busa yang lebih ringan, harga terjangkau, dan lebih mudah dirawat. Bungkusnya tinggal dibuka dan dicuci, busa dijemur (tidak di bawah matahari langsung) atau di-vacuum. Tapi, kasur busa juga punya problem: gerah pada musim panas sehingga kamar hams pakai AC, dan masih disukai tungau, kepinding dan kutu.

Selain itu lama-lama busa bisa menipis sehingga keempukannya berkurang. Dari sinilah kemudian lahir kasur busa pegas (per) yang dikenal dengan spring bed, dan kemudian yang teranyar kasur latex dan sensible foam.

Latex (karet alam) lebih alami dan adem karena mampu menyesuaikan diri dengan kelembaban. Selain itu lebih lentur dan kuat karena memiliki gelembung udara yang mampu bernafas sendiri (self breathing). Kasur ini tanpa spring dan tidak berisik saat digoyang.

Bahkan, goyangan pada salah satu sisi tidak menjalar ke sisi yang lain. Latex juga tidak mudah menjalar bila terbakar. Terakhir, latex mengandung zat yang tidak disukai mikroba seperti kutu dan tungau sehingga cocok untuk penderita alergi pernafasan.

Hanya saja latex tidak bisa terkena cairan. Bila terkena tidak bisa dijemur tapi cukup diangin-dianginkan atau dikeringkan dengan hair dryer. Seperti spring bed, kasur latex juga berat sehingga untuk mengangkatnya perlu 2 -3 orang. Harganya pun masih terlalu mahal untuk kantong rata-rata orang Indonesia.

Sumber: www.housing-estate.com